Friday, March 14, 2014

cara makan yang baik

iriCara.com – Tahukah Anda bahwa cara makan dan makanan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi kesehatan? Jika pola makan dan makanan yang Anda konsumsi salah, maka bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Sejumlah penyakit kronis yang banyak diderita orang saat ini, seperti diabetes, hipertensi, stroke, jantung, dan lain sebagainya itu ternyata berkaitan erat dengan makanan apa yang dikonsumsinya.
Namun di tengah kesibukannya, banyak orang yang melupakan hal tersebut sehingga jadi tak terlalu memikirkan pola makan yang benar dan makanan seperti apa yang baik untuk dikonsumsi. Dengan begitu, mereka jadi mudah terkena penyakit kronis.
Mulai saat ini, alangkah baiknya Anda memiliki pola makan yang benar dan sehat agar dijauhkan dari penyakit kronis tersebut. Dilansir dari Health.Kompas.com, berikut cara makan yang benar untuk mencegah sakit kronis:

1. Makan saat lapar saja

Jangan makan pada saat Anda sedang merasa bosan, sedih, stres, resepsi pernikahan, ada makanan yang menggunggah selera, atau hanya karena gratis. Jika Anda makan dalam keadaan yang seperti itu, maka biasanya makanan yang dikonsumsi cenderung tidak sehat dan jadi makan berlebihan sehingga yang didapat hanyalah penyakit saja. Untuk itu, makanlah pada saat lapar saja dan nikmati makanan tersebut. Namun makanlah secukupnya saja jangan sampai Anda merasa kekenyangan.

2. Memilih piring kecil

Apa, berapa, dan bagaimana makanan yang diletakkan dalam piring bisa mempengaruhi selera makan Anda , rasa puas, dan kenyang. Seseorang yang makan dengan piring besar, biasanya akan meletakkan nasi beserta lauk pauknya lebih banyak. Benarkah? Jika terlalu banyak makan, maka bisa membuat Anda kekenyangan. Untuk itu, pastikan Anda makan dalam porsi yang cukup dengan menggunakan piring yang lebih kecil saja. Dengan begitu, makanan yang diletakkan si atasnya akan terlihat lebih banyak dan mencegah Anda untuk makan lebih banyak.
makanan sehat

3. Menikmati makanan yang dilahap

Terburu-burukah Anda pada saat mengunyah makanan? Sebaiknya jangan melakukan hal tersebut karena tidak baik untuk sistem pencernaan. Makan terburu-buru bisa membuat Anda makan lebih banyak dan makanan yang dikunyah pun  jadi tidak sempurna.
Alangkah baiknya, makanan  yang disantap itu benar-benar dinikmati. Makanlah dalam keadaan tenang dan pelan-pelan. Makan dengan situasi seperti itu memberikan kesan bahwa Anda benar-benar menikmati makanan sehingga sistem pencernaan bekerja lebih sempurna. Ketahuilah bahwa rasa kenyang akan sampai ke otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit setelah Anda makan.

4. Sedkit makan, tapi sering

Karena kesibukannya, biasanya orang akan makan 1 atau 2 kali sehari saja tapi dalam porsi besar. Mereka yang tak sempat sarapan, biasanya akan makan siang dalam porsi yang besar. Namun, pola makan seperti itu tidak baik untuk kesehatan, perut jadi tak nyaman, terasa sesak, mual, muntah, cegukan, dan penyerapan makanan tidak sempurna. Bahkan, pola makan seperti itu bisa menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, jika mengonsumsi makanan yang indeks gilkemiknya tinggi dan kurang mengandung serat, maka kadar gula darah bisa naik mendadak kemusian memacu pelepasan insulin dalam jumlah besar. Hal tersebut mengakibatkan kadar gula darah turun cepat sehingga Anda menjadi letih, mood terganggu, mengantuk, dan ingin makan yang manis-manis. Untuk itu, makanlah sedikit-sedikit tapi sering agar sistem pencernaan bekerja lebih baik dan gula darah menjadi stabil. Beberapa ahli kesehatan menyarankan agar Anda makan 4-5 kali sehari dalam porsi kecil.

5. Makan makanan rumah

Kesibukan seseorang juga jadi membuatnya lebih sering mengonsumsi makanan dari luar. Padahal, makanan di luar itu belum tentu terjamin kesehatan dan kebersihannya. Mengonsumsi makanan yang dibeli di luar dengan makanan yang dimasak sendiri tidak sama kualitas dan pengaruhnya. Jika memasak sendiri, maka Anda sendiri yang menentukan bagaimana rasanya, jumlahnya, dan cara memasaknya. Selain itu mengonsumsi makanan dari rumah juga lebih terjamin kesehatan dan kebersihannya. Untuk itu, biasakanlah makan makanan rumah saja daripada jajan di luar.
Itulah cara mencegah penyakit kronis dengan makan yang benar. Bagaimanapun juga, pola makan, kebersihan, dan kesehatan makanan itu mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Untuk itu, pastikan cara makan Anda benar dan sehat agar terhindar dari segala penyakit. (NR)
Berikut adalah video cara makan yang baik.



kutipan dari: http://ciricara.com/2013/05/01/ciricara-cara-makan-yang-benar-untuk-mencegah-sakit-kronis/
Untuk melihat ekspresi makan yang sehat , klik di sini.



Masakan kas karo antara lain :

  1. Cipera
Cipera adalah  masakan suku karo yang terbuat dari jagung yang sudah tua dikeringkan,dan diongseng diambil patinya.masakan tersebut adalah salah satu masakan karo yang selalu ada kalau ada acara pesta di suku karo dan kalau tidak ada masakan tersebut seperti ada saja yang kurang kalau masakan itu tidak ada. Masakan itu ada biasanya diacara di pernikahan, buka rumah baru/masuk rumah baru,dan lain- lain.
Cara memasak/membuatnya:
  • Cipera Ayam Kampung
Bahan- bahan yang dibutuhkan: 
ayam kampung yang masih muda 1 ekor (dipotong -potong sesuai selera)
bawang merah 5 siung
bawang putih 2 siung
jahe secukupnya
lengkuas se ibu jari
sere 3 di memarkan
cabe merah 3
cabe rawit 5
santan kelapa
cekala 3
tomat 1
daun seledri 1
Cara memasak/membuatnya:
Bumbu- bumbu seperti bawang, jahe, cabe dihaluskan.
Masukkan air 3 atau 4 gls dan masukkan bumbu yang dihaluskan ditambah dengan lengkuas, sere.
Setelah mendidih masukkan ayam yang sudah dipotong- potong. Tunggu sampai setengah mateng ayamnya.
Setelah setengah mateng ayamnya, masukkan cipera tersebut dengan menambah sedikit air dicipera tersebut. Tunggu sampai 5 menit masukkan santan kelapa sebanyak 2 atau 3 gelas, masukkan tomat satu buah yang dipotong- potong.tunggu sampai ayam masak/mateng.setelah masak/mateng taburi dengan daun seledri.
Selamat mencoba dan selamat menikmati

2. Tasak Telu
Tasak Telu merupakan masakah khas Karo lainnya yang berarti “masak tiga” atau “tiga masakan” yang terdiri dari masakan ayam rebus yang dicampur dengan berbagai bumbu. Air rebusannya disisihkan dan disajikan sebagai kuah atau sup. Ayam rebusnya yang termasuk jeroannya dipotong-potong untuk disajikan. Bila dikehendaki, ayam rebus ini dapat dimasak lagi sebentar dengan darah ayam. Dalam bahasa setempat, darah disebut dengan istilah “getah”
Bagian tulang-tulangnya dimasak lagi dengan sebagian kuah dan dicampur dengan cipera. Dengan tambahan bumbu-bumbu, campuran ini menjadi kuah kental yang gurih. Kuah kental ini – sebagai elemen kedua dari sajian ayam tasak telu – nanti diguyurkan pada ayam rebus ketika menyantapnya.
Elemen ketiganya adalah cincang sayur. Berbagai sayur rebus – kacang panjang, batang pisang, jantung pisang, daun pepaya, daun singkong, tauge – diurap dengan parutan kelapa berbumbu.
Resepnya:

4 pasang hati dan rempelo ayam
1 ikat daun singkong/bulung gadong 
kelapa parut dari 1/2 butir kelapa, gongseng sebentar
4 bh serai, geprek
3 ruas jari lengkuas, geprek
3 bh asam patikala/cekala, geprek
3 bh daun jeruk purut

Bumbu, haluskan:

1/2 ons cabe rawit hijau
8 siung bawang putih
6 siung bawang merah

Cara Membuat:

1. Rebus hati dan rempelo, cincang kasar, sisihkan.
2. Rebus daun singkong, cincang kasar, sisihkan.
3. Tumis bumbu halus, masukkan serai, lengkuas, asam patikala dan daun jeruk, kemudian masukkan kelapa gongseng, hati ayam dan daun singkong, masukkan sedikit saja air kaldu bekas rebusan hati ayam tadi, aduk terus sampai wangi dan kering.

Dan penampakannya:


Tasak Telu Daun Singkong

3. terites 

Penampilan makanan trites mirip soto. Namun, bahan utama makanan khas masyarakat Karo di Sumatera Utara ini tergolong ekstrem karena berasal dari isi lambung kedua (rumen) sapi atau kerbau.

Isi lambung sapi atau kerbau ini tentunya berasal dari rerumputan dan dedaunan yang telah dimamah biak hewan ini. Meski sudah hancur, pakan ini belum melewati proses pencernaan penuh sehingga belum dikeluarkan sebagai kotoran.

Sebagian kalangan tetap menganggap isi lambung kedua itu adalah kotoran muda. Namun kalangan lainnya menganggap bahan masakan khas ini merupakan rerumputan yang selulosanya sudah terurai menjadi karbohidrat-glukosa sehingga bernutrisi tinggi.

Dalam pembuatannya, isi lambung sapi atau kerbau atau kambing diolah sedemikian rupa bersama daging, kikil dan tulang. Kelapa, jeruk purut, serai, cabai, bawang putih, bawang merah, kunyit, asam, garam ditambahkan. Rempah-rempah digunakan untuk mengurangi aroma tajam khas lambung sapi.

Setelah jadi, trites berasa pahit, makanya juga disebut pagit-pagit (yang artinya pahit-pahit). Makanan ini dipercaya dapat mengobati maag, melancarkan sistem pencernaan, dan menambah nafsu makan.

Trites biasa disajikan pada saat pesta budaya, seperti perayaan merdang merdem (pesta tahunan), pesta pernikahan, pesta panen, dan pesta memasuki rumah baru. Masakan ini merupakan menu favorit dan suguhan pertama yang diberikan kepada orang yang dihormati.

Para penyuka Trites menyatakan rasanya makanan ini tak akan terlupakan. Yang pasti, aroma dan bahannya juga jadi kenangan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat trites ini adalah :

    terites
  • Bahan trites 2 kg
  • Usus/cincang lembu ½ kg
  • Kelapa 2 butir
  • Daun jeruk purut 5 lembar
  • Serai 3 biji
  • Cabe secukupnya
  • Bawang putih 6 siung
  • Bawang merah 6 siung
  • Kunyit 1 butir (agak besar)
  • Asam patikala 15 buah
  • Garam secukupnya
Cara membuat :
Bahan trites ditambah air sedikit, lalu diperas sebanyak 2 kali, airnya yang akan dipakai, ampasnya bisa dibuang. Air perasan tadi disaring dengan kain kasa yang bersih dan selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah untuk memasak (di Karo biasa dibuat periuk tanah) lalu dimasak di api sedang dan dimasukkan cincang/usus lembu. Masukkan daun jeruk, serai dan sedikit garam. Biarkan mendidih, dan buang buih yang timbul sampai tidak berbuih lagi. Setelah daging usus/cincang lembut, masukkan asam (dipukul saja), haluskan kunyit, bawang putih, bawang merah dan cabe. Biarkan beberapa saat, lalu santan dimasukkan, tunggu beberapa saat. Proses memasak terites ini memakan waktu yang cukup lama. Aromanya akan merangsang selera makan kita. 

4. kidu- kidu
 
Bagi orang Batak Karo, setiap makanan adalah anugerah dari yang kuasa. Mereka memakan apa saja yang bisa dimakan. Salah satu makanan yang menjadi budaya bagi mereka adalah makan Kidu. Kidu merupakan ulat yang keluar dari pohon enau yang membusuk. Kidu seperti ulat lainnya namun bewarna putih dan lebih panjng.

 Saat sekarang sangat sulit mencari kidu karena sudah sangat jarang orang yang menyajikan masakan yang dulunya merupakan kesukaan para raja itu. Menurut legenda, dulu raja-raja Batak itu semua pintar karena memakan Kidu, tidak seperti sekarang, banyak orang bodoh karena tidak mau makan Kidu.

Cara memasak Kidu sangat mudah. Setelah dibersihkan Kidu ini digoreng agar bagian luarnya renyah, tetapi tidak sampai pecah agar cairan di dalamnya masih utuh. Kidu goreng ini kemudian dimasak sebentar dalam kuah arsik yang terbuat dari kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, dan kincung atau kecombrang  yang sebelumnya sudah mendidih tanak.


5.