1/2 kg tepung ketan atau bisa diganti dengan ketan hitam
240-400 ml santan
garam
daun singkut
minyak kelapa
b. Bahan Inti
1 bh kelapa agak muda, kupas, parut
1/2 kg gula merah, sisir
2 sdm gula pasir
2 lb daun pandan
1/2 sdt garam
100 ml air
Cara membuatnya :
Untuk membuat inti cimpa, nyalakan api , lalu rebus air. Masukkan juga gula merah, gula pasir, daun pandan dan garam hingga mendidih.Aduk-aduk terus hingga air gula mengental dan berbuih-buih. Lalu masukkan kelapa parut, aduk-aduk lagi hingga kelapa matang.
Setelah itu ,campurkan tepung ketan, garam, dan tambahkan santan sedikit demi sedikit. Hingga adonan ketan cukup bagus untuk dibentuk.
Siapkan daun singkut yang sudah diolesi dengan minyak. Ambil 2 sdm adonan ketan lalu isi tengahnya dengan unti kelapa. Selanjutnya , lipat dan bungkus seperti membuat kue lepet.Selesaikan semua adonan dengan cara ini.
Kukus cimpa sekitar 30 menit atau hingga matang. Lalu jadilah cimpa yang diinginkan
Daun singkut dapat diganti dengan daun pisang , tetapi akan menyebabakan perubahan rasa dan aroma. Cimpa yang khas itu dibungkus dengan daun singkut.
Mungkin makanan ini terlihat sama dengan kue lepet. Tapi , ketika memakan ini kesan khas karo akan sangat terasa karena hanya akan ada di saat Kerja Tahun dimulai.
iriCara.com – Tahukah Anda bahwa cara makan dan
makanan yang dikonsumsi bisa mempengaruhi kesehatan? Jika pola makan dan
makanan yang Anda konsumsi salah, maka bisa menimbulkan masalah
kesehatan.
Sejumlah penyakit kronis yang banyak diderita orang saat ini, seperti
diabetes, hipertensi, stroke, jantung, dan lain sebagainya itu ternyata
berkaitan erat dengan makanan apa yang dikonsumsinya.
Namun di tengah kesibukannya, banyak orang yang melupakan hal
tersebut sehingga jadi tak terlalu memikirkan pola makan yang benar dan
makanan seperti apa yang baik untuk dikonsumsi. Dengan begitu, mereka
jadi mudah terkena penyakit kronis.
Mulai saat ini, alangkah baiknya Anda memiliki pola makan yang benar dan sehat agar dijauhkan dari penyakit kronis tersebut. Dilansir dari Health.Kompas.com, berikut cara makan yang benar untuk mencegah sakit kronis:
1. Makan saat lapar saja
Jangan makan pada saat Anda sedang merasa bosan, sedih, stres,
resepsi pernikahan, ada makanan yang menggunggah selera, atau hanya
karena gratis. Jika Anda makan dalam keadaan yang seperti itu, maka
biasanya makanan yang dikonsumsi cenderung tidak sehat dan jadi makan berlebihan
sehingga yang didapat hanyalah penyakit saja. Untuk itu, makanlah pada
saat lapar saja dan nikmati makanan tersebut. Namun makanlah secukupnya
saja jangan sampai Anda merasa kekenyangan.
2. Memilih piring kecil
Apa, berapa, dan bagaimana makanan yang diletakkan dalam piring bisa
mempengaruhi selera makan Anda , rasa puas, dan kenyang. Seseorang yang
makan dengan piring besar, biasanya akan meletakkan nasi beserta lauk
pauknya lebih banyak. Benarkah? Jika terlalu banyak makan, maka bisa
membuat Anda kekenyangan. Untuk itu, pastikan Anda makan dalam porsi yang cukup dengan menggunakan piring yang lebih kecil saja. Dengan begitu, makanan yang diletakkan si atasnya akan terlihat lebih banyak dan mencegah Anda untuk makan lebih banyak.
3. Menikmati makanan yang dilahap
Terburu-burukah Anda pada saat mengunyah makanan? Sebaiknya jangan
melakukan hal tersebut karena tidak baik untuk sistem pencernaan. Makan
terburu-buru bisa membuat Anda makan lebih banyak dan makanan yang
dikunyah pun jadi tidak sempurna.
Alangkah baiknya, makanan yang disantap itu benar-benar dinikmati. Makanlah dalam keadaan tenang dan pelan-pelan.
Makan dengan situasi seperti itu memberikan kesan bahwa Anda
benar-benar menikmati makanan sehingga sistem pencernaan bekerja lebih
sempurna. Ketahuilah bahwa rasa kenyang akan sampai ke otak membutuhkan
waktu sekitar 20 menit setelah Anda makan.
4. Sedkit makan, tapi sering
Karena kesibukannya, biasanya orang akan makan 1 atau 2 kali sehari saja tapi dalam porsi besar. Mereka yang tak sempat sarapan, biasanya akan makan siang dalam porsi yang besar. Namun, pola makan seperti itu tidak baik untuk kesehatan,
perut jadi tak nyaman, terasa sesak, mual, muntah, cegukan, dan
penyerapan makanan tidak sempurna. Bahkan, pola makan seperti itu bisa menyebabkan serangan jantung.
Selain itu, jika mengonsumsi makanan yang indeks gilkemiknya tinggi
dan kurang mengandung serat, maka kadar gula darah bisa naik mendadak
kemusian memacu pelepasan insulin dalam jumlah besar. Hal tersebut
mengakibatkan kadar gula darah turun cepat sehingga Anda menjadi letih,
mood terganggu, mengantuk, dan ingin makan yang manis-manis. Untuk itu,
makanlah sedikit-sedikit tapi sering agar sistem pencernaan bekerja lebih baik dan gula darah menjadi stabil. Beberapa ahli kesehatan menyarankan agar Anda makan 4-5 kali sehari dalam porsi kecil.
5. Makan makanan rumah
Kesibukan seseorang juga jadi membuatnya lebih sering mengonsumsi
makanan dari luar. Padahal, makanan di luar itu belum tentu terjamin
kesehatan dan kebersihannya. Mengonsumsi makanan yang dibeli di luar dengan makanan yang dimasak sendiri tidak sama kualitas dan pengaruhnya.
Jika memasak sendiri, maka Anda sendiri yang menentukan bagaimana
rasanya, jumlahnya, dan cara memasaknya. Selain itu mengonsumsi makanan
dari rumah juga lebih terjamin kesehatan dan kebersihannya. Untuk itu,
biasakanlah makan makanan rumah saja daripada jajan di luar.
Itulah cara mencegah penyakit kronis dengan makan yang benar.
Bagaimanapun juga, pola makan, kebersihan, dan kesehatan makanan itu
mempengaruhi kesehatan tubuh Anda. Untuk itu, pastikan cara makan Anda
benar dan sehat agar terhindar dari segala penyakit. (NR)
Berikut adalah video cara makan yang baik.
kutipan dari: http://ciricara.com/2013/05/01/ciricara-cara-makan-yang-benar-untuk-mencegah-sakit-kronis/
Untuk melihat ekspresi makan yang sehat , klik di sini.
Masakan kas karo antara lain :
Cipera
Cipera adalah masakan suku karo yang terbuat dari jagung yang sudah tua dikeringkan,dan diongseng diambil patinya.masakan tersebut adalah salah satu masakan karo yang selalu ada kalau ada acara pesta di suku karo dan kalau tidak ada masakan tersebut seperti ada saja yang kurang kalau masakan itu tidak ada. Masakan itu ada biasanya diacara di pernikahan, buka rumah baru/masuk rumah baru,dan lain- lain.
Cara memasak/membuatnya:
Cipera Ayam Kampung
Bahan- bahan yang dibutuhkan:
ayam kampung yang masih muda 1 ekor (dipotong -potong sesuai selera)
bawang merah 5 siung
bawang putih 2 siung
jahe secukupnya
lengkuas se ibu jari
sere 3 di memarkan
cabe merah 3
cabe rawit 5
santan kelapa
cekala 3
tomat 1
daun seledri 1
Cara memasak/membuatnya:
Bumbu- bumbu seperti bawang, jahe, cabe dihaluskan.
Masukkan air 3 atau 4 gls dan masukkan bumbu yang dihaluskan ditambah dengan lengkuas, sere.
Setelah mendidih masukkan ayam yang sudah dipotong- potong. Tunggu sampai setengah mateng ayamnya.
Setelah setengah mateng ayamnya, masukkan cipera tersebut dengan menambah sedikit air dicipera tersebut. Tunggu sampai 5 menit masukkan santan kelapa sebanyak 2 atau 3 gelas, masukkan tomat satu buah yang dipotong- potong.tunggu sampai ayam masak/mateng.setelah masak/mateng taburi dengan daun seledri.
Selamat mencoba dan selamat menikmati
2. Tasak Telu
Tasak Telu merupakan masakah khas Karo
lainnya yang berarti “masak tiga” atau “tiga masakan” yang terdiri dari
masakan ayam rebus yang dicampur dengan berbagai bumbu. Air rebusannya
disisihkan dan disajikan sebagai kuah atau sup. Ayam rebusnya yang
termasuk jeroannya dipotong-potong untuk disajikan. Bila dikehendaki,
ayam rebus ini dapat dimasak lagi sebentar dengan darah ayam. Dalam
bahasa setempat, darah disebut dengan istilah “getah”
Bagian tulang-tulangnya dimasak lagi
dengan sebagian kuah dan dicampur dengan cipera. Dengan tambahan
bumbu-bumbu, campuran ini menjadi kuah kental yang gurih. Kuah kental
ini – sebagai elemen kedua dari sajian ayam tasak telu – nanti
diguyurkan pada ayam rebus ketika menyantapnya.
Elemen ketiganya adalah cincang sayur.
Berbagai sayur rebus – kacang panjang, batang pisang, jantung pisang,
daun pepaya, daun singkong, tauge – diurap dengan parutan kelapa
berbumbu.
Resepnya:
4 pasang hati dan rempelo ayam
1 ikat daun singkong/bulung gadong
kelapa parut dari 1/2 butir kelapa, gongseng sebentar
4 bh serai, geprek
3 ruas jari lengkuas, geprek
3 bh asam patikala/cekala, geprek
3 bh daun jeruk purut
Bumbu, haluskan:
1/2 ons cabe rawit hijau
8 siung bawang putih
6 siung bawang merah
Cara Membuat:
1. Rebus hati dan rempelo, cincang kasar, sisihkan.
2. Rebus daun singkong, cincang kasar, sisihkan.
3. Tumis bumbu halus, masukkan serai, lengkuas, asam patikala dan daun
jeruk, kemudian masukkan kelapa gongseng, hati ayam dan daun singkong,
masukkan sedikit saja air kaldu bekas rebusan hati ayam tadi, aduk terus
sampai wangi dan kering.
Dan penampakannya:
3. terites
Penampilan makanan trites mirip soto. Namun, bahan utama makanan
khas masyarakat Karo di Sumatera Utara ini tergolong ekstrem karena
berasal dari isi lambung kedua (rumen) sapi atau kerbau.
Isi
lambung sapi atau kerbau ini tentunya berasal dari rerumputan dan
dedaunan yang telah dimamah biak hewan ini. Meski sudah hancur, pakan
ini belum melewati proses pencernaan penuh sehingga belum dikeluarkan
sebagai kotoran.
Sebagian kalangan tetap menganggap isi lambung
kedua itu adalah kotoran muda. Namun kalangan lainnya menganggap bahan
masakan khas ini merupakan rerumputan yang selulosanya sudah terurai
menjadi karbohidrat-glukosa sehingga bernutrisi tinggi.
Dalam
pembuatannya, isi lambung sapi atau kerbau atau kambing diolah
sedemikian rupa bersama daging, kikil dan tulang. Kelapa, jeruk purut,
serai, cabai, bawang putih, bawang merah, kunyit, asam, garam
ditambahkan. Rempah-rempah digunakan untuk mengurangi aroma tajam khas
lambung sapi.
Setelah jadi, trites berasa pahit, makanya juga
disebut pagit-pagit (yang artinya pahit-pahit). Makanan ini dipercaya
dapat mengobati maag, melancarkan sistem pencernaan, dan menambah nafsu
makan.
Trites biasa disajikan pada saat pesta budaya, seperti
perayaan merdang merdem (pesta tahunan), pesta pernikahan, pesta panen,
dan pesta memasuki rumah baru. Masakan ini merupakan menu favorit dan
suguhan pertama yang diberikan kepada orang yang dihormati.
Para penyuka Trites menyatakan rasanya makanan ini tak akan terlupakan. Yang pasti, aroma dan bahannya juga jadi kenangan.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat trites ini adalah :
Bahan trites 2 kg
Usus/cincang lembu ½ kg
Kelapa 2 butir
Daun jeruk purut 5 lembar
Serai 3 biji
Cabe secukupnya
Bawang putih 6 siung
Bawang merah 6 siung
Kunyit 1 butir (agak besar)
Asam patikala 15 buah
Garam secukupnya
Cara membuat :
Bahan
trites ditambah air sedikit, lalu diperas sebanyak 2 kali, airnya yang
akan dipakai, ampasnya bisa dibuang. Air perasan tadi disaring dengan
kain kasa yang bersih dan selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah untuk
memasak (di Karo biasa dibuat periuk tanah) lalu dimasak di api sedang
dan dimasukkan cincang/usus lembu. Masukkan daun jeruk, serai dan
sedikit garam. Biarkan mendidih, dan buang buih yang timbul sampai tidak
berbuih lagi. Setelah daging usus/cincang lembut, masukkan asam
(dipukul saja), haluskan kunyit, bawang putih, bawang merah dan cabe.
Biarkan beberapa saat, lalu santan dimasukkan, tunggu beberapa saat.
Proses memasak terites ini memakan waktu yang cukup lama. Aromanya akan
merangsang selera makan kita.
4. kidu- kidu
Bagi orang Batak Karo, setiap makanan adalah anugerah dari yang kuasa.
Mereka memakan apa saja yang bisa dimakan. Salah satu makanan yang
menjadi budaya bagi mereka adalah makan Kidu. Kidu merupakan ulat yang
keluar dari pohon enau yang membusuk. Kidu seperti ulat lainnya namun
bewarna putih dan lebih panjng.
Saat sekarang sangat sulit mencari kidu karena sudah sangat jarang
orang yang menyajikan masakan yang dulunya merupakan kesukaan para raja
itu. Menurut legenda, dulu raja-raja Batak itu semua pintar karena
memakan Kidu, tidak seperti sekarang, banyak orang bodoh karena tidak
mau makan Kidu.
Cara memasak Kidu sangat mudah. Setelah dibersihkan Kidu ini digoreng
agar bagian luarnya renyah, tetapi tidak sampai pecah agar cairan di
dalamnya masih utuh. Kidu goreng ini kemudian dimasak sebentar dalam
kuah arsik yang terbuat dari kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih,
dan kincung atau kecombrang yang sebelumnya sudah mendidih tanak.